Selasa, 30 April 2013

Bahasa Indonesia SD kelas V/1


PUISI

Pengertian Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Karya sastra yang singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang indah. Singkat karena diungkapkan tidak panjang lebar seperti prosa. Padat, maksudnya puisi digarap dengan pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna. Yakni dengan memilih kata yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak dan ungkapan yang menarik. Jadi, puisi berbeda dengan bahasa keseharian.

Unsur-unsur Puisi
Unsur-unsur puisi antara lain:
  1. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Tema ini tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
  2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam puisi.
  3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan erat dengan
  4. tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap merayu, mengadu, mengkritik, dan sebagainya.
  5. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.

Jenis-jenis Puisi
a Jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya:
  1. Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan baris. Antara lain: pantun, syair, dan soneta. Dikenal juga puisi yang berbentuk distikon, terzina, kuatren, kuint, sektet, septima, dan oktaf.
  2. Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan bait, baris, maupun rima. Contoh: puisi karangan Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S. Rendra.

b. Jenis puisi berdasarkan zamannya:
1.  Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang merupakan peninggalan sastra melayu lama. Puisi lama terdiri atas puisi asli dan puisi pengaruh asing. Contoh puisi asli masyarakat melayu adalah pantun dan contoh puisi asing pengaruh bahasa Arab adalah syair. Yang termasuk puisi lama adalah:
a.    Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkan keindahan bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk penulisannya yang berbait-bait.
Ciri-ciri pantun:
1) Satu bait terdiri atas empat baris;
2) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi;
3) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;
4) Rima akhir berpola a-b-a-b.
b. Syair
Syair termasuk dalam jenis puisi lama. Hampir sama dengan pantun, syair terikat akan aturan-aturan baku.
Ciri-cirinya adalah:
1) Setiap bait terdiri atas empat baris;
2) Setiap baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata;
3) Syair tidak memiliki sampiran, semua barisnya merupakan isi;
4) Rima akhir berpola a-a-a-a.
c.       Mantra, yaitu puisi yang mengandung kekuatan gaib.
d.      Talibun, yaitu pantun yang tediri atas 6, 8 atau 10 baris.
e.       Karmina (pantun kiat), yaitu pantun yang hanya terdiri atas 2 baris.

2.      Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut bentuknya. puisi baru terdiri atas:
a) Distikon, sajak dua seuntai.
b) Terzina, sajak tiga seuntai.
c) Kuatren, sajak empat seuntai.
d) Kuint, sajak lima seuntai.
e) Sektet, sajak enam seuntai.
f) Septima, sajak tujuh seuntai.
g) Stanza, sajak delapan seuntai.
h) Soneta, sajak empat belas seuntai. Soneta adalah bentuk puisi yang berasal
dari Italia. Masuknya soneta ke Indonesia dimulai sekitar zaman angkatan
pujangga baru. Pelopor soneta adalah Moh. Yamin dan Rustam Effendi.
Ciri-ciri soneta adalah:
1) Terdiri dari 14 baris;
2) Terbagi atas dua kuatren (oktaf) dan dua terzina (sektet);
3) Oktaf sebagai sampiran dan sektet merupakan kesimpulannya.

c. Jenis puisi berdasarkan isinya:
1.      Romansa, yaitu puisi yang berisi curahan cinta.
2.      Elegi, yaitu puisi yang berisikan cerita sedih (dukacita).
3.      Ode, yaitu puisi yang berisikan sanjungan kepada tokoh (pahlawan).
4.      Himne, yaitu puisi yang berisikan doa dan pujian kepada Tuhan.
5.      Epigram, yaitu puisi berisikan slogan, semboyan, untuk membangkitkan perjuangan dan semangat hidup.
6.      Satire, yaitu puisi yang berisikan kisah atau cerita.

Membacakan Puisi
Membaca puisi berbeda dengan membaca teks bacaan. Membaca puisi harus tahu lafal, jeda serta intonasi.
-        Lafal : cara pengucapan bunyi.
-        Jeda : hentian sebentar dalam ujaran.
-        Intonasi : ketepatan penyajian tinggi rendah nada.
-        Ekspresi : mimik wajah yang menunjukkan perasaan hati (senang, sedih, bahagia, marah).

Contoh Puisi

Ilmu

Karya : S. Nadrotul Ain

Ilmu semua orang
Memerlukanmu
Aku belajar dengan tekun
Untuk mendapatkanmu

Buku adalah sumbermu
Bagai makanan
Yang kusantap setiap waktu

Tanpamu ilmu
Aku tak berguna
Di dunia ini

IPS SD Kelas IV Semester I : Peta




1. Pengertian Peta
Denah dan peta  sama-sama menunjukkan tempat atau wilayah. Perbedaan antara denah dan peta terletak pada luas wilayah yang ditunjukkan. Wilayah yang ditunjukkan oleh denah sangat terbatas. Sedangkan wilayah yang ditunjukkan oleh peta sangat luas. Peta bias menunjukkan wilayah kabupaten, provinsi, negara, dan benua. Bahkan, sebuah peta bias menunjukkan wilayah seluruh dunia.
Luas wilayah dalam peta lebih kecil dari keadaan sebenarnya. Itu berarti wilayah yang digambar dipeta diperkecil. Namun dalam memperkecil ukuran tidak boleh sembarangan. Untuk menggambar peta harus mengikuti skala atau perbandingan tertentu.
Peta atau map adalah ganbar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala tertentu.
2. Unsur-unsur Peta
    1. Judul peta; judul peta menunjukkan nama peta. Contoh : peta Indonesia.
    2. Garis tepi peta; batas-batas pinggir gambar peta untuk menulis angka-angka derajat astronomis.
    3. Legenda; keterangan yang menjelaskan symbol-simbol pada peta.
    4. Simbol; gambar yang digunakan untuk mewakili objek-objek dalam peta.
    5. Skala; perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya.
3. Mengukur Jarak Memakai Skala Sederhana
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya.
Bagimana cara mengukur jarak sesungguhnya menggunakan peta? Misalnya kita akan mengukur jarak antara kota A dan kota B. skala pada peta 1 : 1.000.000. langkah-langkahnya sebagai beikut :
  1. Ambil jangka untuk mengukur. Tancapkanjarum jangka pada kota A. aturlah jangka supaya pensilnya tepat di atas kota B.
  2. Ukurlah lebar jangka menggunakan penggaris. Kamu akan mengetahui jarak antara kota A dan B di peta.
  3. Setelah diketahui jarak A dan B kita hitung jarak sesungguhnya berdasarkan skala. Misalnya, jarak A dan B adalah 5 cm. kalau skala petanya 1 : 1.000.000. berarti :
1 cm di peta = 1.000.000 cm jarak sesungguhnya.
1000.000. cm = 10.000 m = 10 km.
Ini berarti 1 cm di peta mewakili 10 km jarak sesungguhnya.
Jarak A dan B di peta 5 cm.
Ini berarti 5 X 10 km = 50 km.
Jadi jarak kota A dan kota B sebenarnya adalah 50 km