Selasa, 07 Mei 2013

IPA SD Kelas III/2 : Penggolongan Tumbuhan

Tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan tempat hidup, jenis daun, jenis batang, dan jenis akarnya.
1. Penggolongan Tumbuhan
Berdasarkan Tempat Hidupnya Seperti hewan, tumbuhan pun digolongkan berdasarkan tempat hidupnya. Tempat hidup tumbuhan ada di darat dan ada pula di air. Amatilah tumbuhan yang ada di sekitarmu. Adakah pohon kelapa atau pohon pisang di dekat rumah atau sekolahmu? Di manakah tempat hidup pohon-pohon tersebut? Pohon kelapa dan pohon pisang tempat hidupnya di darat. Pada Gambar 2.6 terlihat tumbuhan anggrek yang hidup di darat. Contoh tumbuhan lain yang hidup di darat adalah mawar, melati, jagung, dan ketela. Namun, ada pula tumbuhan yang tempat hidupnya di air, seperti teratai, eceng gondok, dan kangkung. Bagaimana dengan tempat hidup padi, di darat ataukah di air? Diskusikanlah dengan temanmu.


2. Penggolongan Tumbuhan
Berdasarkan Bentuk Daunnya Hampir semua tumbuhan memiliki daun. Daun berguna sebagai tempat pembuatan makanan dan sebagai alat pernapasan tumbuhan. Bentuk daun bermacam-macam, yaitu
1. Bentuk daun oval, yaitu bagian tengah daun lebih lebar dibandingkan bagian atas dan
    bawahnya, misalnya daun mangga, rambutan, dan durian.
2. Bentuk daun jantung, yaitu bentuknya seperti jantung, misalnya daun eceng gondok dan daun sirih.
3. Bentuk daun menjari atau seperti jari, misalnya daun singkong dan daun pepaya.
4. Bentuk daun memanjang, yaitu helaian daun memiliki lebar yang sama misalnya pandan
    dan padi. Ayo perhatikanlah Gambar 2.8.


3. Penggolongan Tumbuhan
Berdasarkan Bentuk Batangnya Batang adalah bagian tumbuhan yang berguna sebagai penyalur makanan dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Selain itu, batang berfungsi untuk menegakkan tumbuhan di atas permukaan tanah. Tumbuhan yang tinggi, seperti pohon kelapa dan mangga, memiliki batang yang besar, tinggi, dan keras. Adapun tumbuhan yang pendek, biasanya, memiliki batang yang kecil, pendek, dan lunak. Ada pula tumbuhan yang memiliki batang menjalar di tanah, seperti semangka, mentimun, ubi jalar, dan rumput. Batang tumbuhan itu lunak dan ukurannya kecil. Ayo, perhatikanlah Gambar 2.9. Apa fungsi dari batang yang keras dan batang yang lunak itu? Diskusikan bersama guru dan temanmu.

4. Penggolongan Tumbuhan


Berdasarkan Jenis Akarnya Amatilah akar tumbuhan yang ada di lingkungan sekitarmu. Akar bagi tumbuhan sangat penting karena berfungsi untuk menyerap air dan makanan dari dalam tanah. Pada beberapa tumbuhan, seperti wortel dan ketela pohon, akar berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Ada dua jenis akar, yaitu akar serabut dan akar tunggang. Akar serabut tidak memiliki akar utama dan setiap bagian akar besarnya sama. Akar tunggang adalah akar utama yang berukuran besar dan memiliki akar cabang.

Tumbuhan yang memiliki akar serabut, misalnya tumbuhan padi, jagung, rumput, dan tebu. Tumbuhan yang memiliki akar tunggang, misalnya pohon mangga, jambu, dan durian. Akar memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi akar sebagai penyerap air dari dalam tanah. Hal itu membuat lingkungan terhindar dari banjir karena air yang jatuh ke bumi diserap dengan baik. Akar tumbuhan juga membuat keadaan tanah menjadi subur. Jika tidak ada tumbuhan, air sulit diserap oleh tanah sehingga bencana banjir tidak dapat dihindarkan dan masyarakat akan mengalami kerugian.

Rabu, 01 Mei 2013

MATEMATIKA SD KELAS IV SEMESTER 1


Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).


1.     Mencari FPB
Marilah kita perhatikan faktor-faktor dari 42 dan56
42 = 1 × 42                  56 = 1 × 56
42 = 2 × 21                  56 = 2 × 28
42 = 3 × 14                  56 = 4 ×14
42 = 6 × 7                    56 = 7 × 8
Faktor dari 42 adalah : 1, 2, 3, 6, 7, 14, 21, dan 42
Faktor dari 56 adalah : 1, 2, 4, 7, 8, 14, 28, dan 56
Faktor persekutuan dari 42 dan 56 adalah 1, 2, 7, 14
Ternyata faktor persekutuan 42 dan 56 mempunyai 4 buah faktor persekutuan,
yaitu 1, 2, 7, 14.
Diantara 4 buah faktor persekutuan tersebut, 14 adalah faktor persekutuan
yang terbesar. Dikatakan bahwa 14 adalah faktor persekutuan terbesar
(FPB) dari 42 dan 56.
Langkah-langkah untuk mencari faktor persekutuan terbesar adalah sebagai berikut:
Contoh: 42 dan 56
1.      Langkah ke 1 : Tuliskan faktor dari 42
Faktor dari 42 adalah : 1, 2, 3, 6, 7, 14, 21, 42
2.      Langkah ke 2 : Tuliskan faktor dari 56
Faktor dari 56 adalah : 1, 2, 4, 7, 8, 14, 28, 56
3.      Langkah ke 3 : Tuliskan faktor persekutuan dari 42 dan 56
Faktor persekutuan dari 42 dan 56 adalah 1, 2, 7, 14.
4.      Langkah ke 4 : Pilihlah faktor persekutuan terbesar dari 42 dan 56. FPB dari 42 dan 56 adalah 14.

2.  Menentukan KPK
Untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan dapat dilakukan dengan mengurutkan kelipatan masing-masing bilangan.
Marilah kita perhatikan kelipatan dari bilangan 2 dan 3 berikut
1.      Bilangan asli kelipatan 2 adalah:2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, ,16, 18, 20, 22, 24, . . .
2.      Bilangan asli kelipatan 3 adalah: 3, 6, 9, 12, 16, 18, 21, 24, …
3.      Kelipatan persekutuan adalah: 6, 12, 18, 24, . . .
4.      Di antara kelipatan persekutuan antara 2 dan 3, bilangan 6 adalah yang terkecil.
5.      Oleh karena itu, 6 disebut kelipatan persekutuan terkecil dan disingkat KPK dari 2 dan 3.
Contoh :
1.      Ayo, tentukan KPK dari 9 dan 15.
Jawab:
Kelipatan dari 9 adalah 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81, 90, ...
Kelipatan dari 15 adalah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, ...
Kelipatan persekutuan dari 9 dan 15 adalah 45, 90, 135, ...
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 9 dan 15 adalah 45.
2.      Ayo, tentukan KPK dari 6 dan 10.
Jawab:
Kelipatan dari 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, ...
Kelipatan dari 10 adalah 10, 20, 30, 40, 50 , 60 , ...
Kelipatan persekutuan dari 6 dan 10 adalah 30, 60, ...
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 6 dan 10 adalah 30.


Selasa, 30 April 2013

Bahasa Indonesia SD kelas V/1


PUISI

Pengertian Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Karya sastra yang singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang indah. Singkat karena diungkapkan tidak panjang lebar seperti prosa. Padat, maksudnya puisi digarap dengan pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna. Yakni dengan memilih kata yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak dan ungkapan yang menarik. Jadi, puisi berbeda dengan bahasa keseharian.

Unsur-unsur Puisi
Unsur-unsur puisi antara lain:
  1. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Tema ini tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
  2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam puisi.
  3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan erat dengan
  4. tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap merayu, mengadu, mengkritik, dan sebagainya.
  5. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.

Jenis-jenis Puisi
a Jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya:
  1. Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan baris. Antara lain: pantun, syair, dan soneta. Dikenal juga puisi yang berbentuk distikon, terzina, kuatren, kuint, sektet, septima, dan oktaf.
  2. Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan bait, baris, maupun rima. Contoh: puisi karangan Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S. Rendra.

b. Jenis puisi berdasarkan zamannya:
1.  Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang merupakan peninggalan sastra melayu lama. Puisi lama terdiri atas puisi asli dan puisi pengaruh asing. Contoh puisi asli masyarakat melayu adalah pantun dan contoh puisi asing pengaruh bahasa Arab adalah syair. Yang termasuk puisi lama adalah:
a.    Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkan keindahan bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk penulisannya yang berbait-bait.
Ciri-ciri pantun:
1) Satu bait terdiri atas empat baris;
2) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi;
3) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;
4) Rima akhir berpola a-b-a-b.
b. Syair
Syair termasuk dalam jenis puisi lama. Hampir sama dengan pantun, syair terikat akan aturan-aturan baku.
Ciri-cirinya adalah:
1) Setiap bait terdiri atas empat baris;
2) Setiap baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata;
3) Syair tidak memiliki sampiran, semua barisnya merupakan isi;
4) Rima akhir berpola a-a-a-a.
c.       Mantra, yaitu puisi yang mengandung kekuatan gaib.
d.      Talibun, yaitu pantun yang tediri atas 6, 8 atau 10 baris.
e.       Karmina (pantun kiat), yaitu pantun yang hanya terdiri atas 2 baris.

2.      Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut bentuknya. puisi baru terdiri atas:
a) Distikon, sajak dua seuntai.
b) Terzina, sajak tiga seuntai.
c) Kuatren, sajak empat seuntai.
d) Kuint, sajak lima seuntai.
e) Sektet, sajak enam seuntai.
f) Septima, sajak tujuh seuntai.
g) Stanza, sajak delapan seuntai.
h) Soneta, sajak empat belas seuntai. Soneta adalah bentuk puisi yang berasal
dari Italia. Masuknya soneta ke Indonesia dimulai sekitar zaman angkatan
pujangga baru. Pelopor soneta adalah Moh. Yamin dan Rustam Effendi.
Ciri-ciri soneta adalah:
1) Terdiri dari 14 baris;
2) Terbagi atas dua kuatren (oktaf) dan dua terzina (sektet);
3) Oktaf sebagai sampiran dan sektet merupakan kesimpulannya.

c. Jenis puisi berdasarkan isinya:
1.      Romansa, yaitu puisi yang berisi curahan cinta.
2.      Elegi, yaitu puisi yang berisikan cerita sedih (dukacita).
3.      Ode, yaitu puisi yang berisikan sanjungan kepada tokoh (pahlawan).
4.      Himne, yaitu puisi yang berisikan doa dan pujian kepada Tuhan.
5.      Epigram, yaitu puisi berisikan slogan, semboyan, untuk membangkitkan perjuangan dan semangat hidup.
6.      Satire, yaitu puisi yang berisikan kisah atau cerita.

Membacakan Puisi
Membaca puisi berbeda dengan membaca teks bacaan. Membaca puisi harus tahu lafal, jeda serta intonasi.
-        Lafal : cara pengucapan bunyi.
-        Jeda : hentian sebentar dalam ujaran.
-        Intonasi : ketepatan penyajian tinggi rendah nada.
-        Ekspresi : mimik wajah yang menunjukkan perasaan hati (senang, sedih, bahagia, marah).

Contoh Puisi

Ilmu

Karya : S. Nadrotul Ain

Ilmu semua orang
Memerlukanmu
Aku belajar dengan tekun
Untuk mendapatkanmu

Buku adalah sumbermu
Bagai makanan
Yang kusantap setiap waktu

Tanpamu ilmu
Aku tak berguna
Di dunia ini